Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 12 Mei 2014

KELAINAN, TEKNOLOGI, DAN GAYA HIDUP SEHAT PADA SISTEM RESPIRASI



KELAINAN, TEKNOLOGI, DAN GAYA HIDUP SEHAT PADA SISTEM RESPIRASI

A.       KELAINAN PADA SISTEM RESPIRASI MANUSIA
Kelainan dan penyakit yang menyerang sistem respirasi dapat disebabkan oleh banyak hal. Misalnya virus, bakteri, jamur. Beberapa kelainan pada sistem respirasi antara lain sebagai berikut:
1.    Influenza (flu)
Influenza atau flu adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.
2.      Asma atau sesak napas
Asma atau sesak nafas  merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma bersifat menurun.
3.      Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan bakteri mycobacterium tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan
paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderit terengah-engah.
4.      Rinitis
Rinitis adalah radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat.
5.      Faringitis
Faringitis adalah radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. Tenggorokan sakit dan tampak berwarna merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik.
6.      Laringitis
Laringitis adalah  radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
7.      Bronkitis
Bronkitis, adalah  radang pada cabang tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami demam dan banyak menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan.
8.      Sinusitis
Sinusitis, radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi kanan dan kiri batang hidung. Biasanya di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.
9.      Asfikasi
Asfikasi, adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen yang disebabkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan).
10.  Asidosis
 Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.
11.  Difteri
Difteri, adalah penyumbatanpada rongga faring atau laring oloeh lendir yang dihasilkan kuman difteri.
12.  Emfisema
Emfisema, adalah penyakit pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
13.  Pneumonia
Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru.
14.  Wajah Adenoid
Wajah adenoid , disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel.
15.  Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat menjalar ke seluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan aktivitas yang sering merokok. Perokok pasif juga dapat menderita kanker paru-paru. Penyebab lainnya yang dapat menimbulkan kanker paru-paru adalah penderita menghirup debu asbes, radiasi ionasi, produk petroleum, dan kromium.
16.  Tonsilitis
Yaitu infeksi pada bagian tonsil sehingga meradang dan membengkak. Peradangan dan pembengkakan tonsil yang terjadi di daerah pangkal faring disebut amandel. Jika terjadi di bagian nesofaring disebut adenoid.
17.  ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
Adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa.
18.     Batuk
Batuk merupakan gejala paling umum yang menunjukkan terjadi gangguan pada sistem pernapasan. Batuk bisa timbul pada penyakit tenggorokan sampai penyakit cabang tenggorokan.
19.     Nyeri Dada
Nyeri dada merupakan gejala terjadinya gangguan pada pleura bagian dalam yang biasanya akan bertambah ketika batuk, bersin, atau menarik napas dalam-dalam.
20.     Pembengkakan Kelenjar Limfe
Kelenjar limfa yang cukup besar seperti amandel, polip, dan adenoid terdapat di antara rongga hidung dan tekak. Ketiga kelenjar limfa ini dapat mengalami pembengkakan sehingga terjadi penyempitan saluran pernapasan dari rongga hidung sampai tekak. Kondisi seperti ini menyebabkan pengambilan napas melalui hidung menjadi terganggu, oleh karena itu orang yang mengalaminya, mulutnya dibiarkan terbuka untuk mempermudah masuknya udara.
21.  SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
Adalah sebuah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo Coronaviridae. Virus ini menginfeksi saluran pernapasan. Gejalanya berbedabeda pada tiap penderita, misalnya pusing, muntah-muntah, disertai panas tinggi dan batuk. Sementara itu, gangguan yang tidak disebabkan oleh infeksi antara lain rinitis, yaitu peradangan pada membran lendir (mukosa) rongga hidung. Banyaknya lendir yang disekresikan, mengakibatkan peradangan. Biasanya, terjadi karena alergi terhadap suatu benda, seperti debu atau bulu hewan.


B.      TEKNOLOGI YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM RESPIRASI
Ada beberapa teknologi yang berhubungan dengan sisitem respirasi . Teknologi itu antara lain:
1.    Pengobatan Morinda Citrifolia
Tuberkulosis (TBC), Aroma mengkudu memang tak sedap sehingga banyak orang menjauhinya. Bakteri Mycobacterium tuberculosis yang mematikan itu juga menghindar. Mungkin bukan karena aroma itu, tetapi lantaran si noni menyimpan senjata andalan bernama antrakuinon dan akubin. Kedua senyawa itu bersifat antibakteri sehingga makhluk liliput penyebab penyakit tuberkulosis pun bertekuk lutut. Dalam pengobatan, mengkudu Morinda citrifolia dipadukan dengan rimpang jahe Zingiber officinalis. Duet buah dan rimpang itu tokcer mengatasi serangan bakteri yang pertama kali ditemukan pada 24 Maret 1882 itu. Ampuhnya obat itu dibuktikan secara klinis
2.    Kanker paru-paru
Beberapa prosedur yang dapat memudahkan diagnosa kanker paru antara lain adalah foto X-Ray, CT Scan Toraks, Biopsi Jarum Halus, Bronkoskopi, dan USG Abdomen.Pengobatan kanker paru dapat dilakukan dengan cara-cara seperti
·          Pembedahan dengan membuang satu bagain dari paru – kadang melebihi dari tempat ditemukannya tumor dan membuang semua kelenjar getah bening yang terkena kanker.
·          Radioterapi atau radiasi dengan sinar-X berintensitas tinggi untuk membunuh sel kanker.
·          Kemoterapi
·          Meminum obat oral dengan efek samping tertentu yang bertujuan untuk memperpanjang harapan hidup penderita.
3.    Ekspectoran dan Mucolitik
Ekspectoran dan Mucolitik merupakan usaha untuk mengeluarkan dan mengurangi mukus merupakan yang utama dan penting pada pengelolaan emfisema paru. Ekspectoran dan mucolitik yang biasa dipakai adalah bromheksin dan karboksi metil sistein diberikan pada keadaan eksaserbasi. Asetil sistein selain bersifat mukolitik juga mempunyai efek anti oksidans yang melindungi saluran aspas dari kerusakan yang disebabkan oleh oksidans (2,9).
4.    Vaksin Influenza
Influenza (flu), cara yang cukup efektif untuk mencegah serangan flu. Yakni dengan vaksin influenza. Sayangnya, kurangnya sosialisasi dari pemerintah dan edukasi dari petugas medis menyebabkan vaksin itu kurang dikenal secara luas oleh masyarakat.
5.    Antibiotik
Pneumonia, Pengobatan awal biasanya adalah antibiotik, yang cukup manjur mengatasi penumonia oleh bakteri, mikoplasma dan beberapa kasus rickettsia.
Untuk pneumonia oleh virus sampai saat ini belum ada panduan khusus, meski beberapa obat antivirus telah digunakan. Kebanyakan pasien juga bisa diobati dirumah. Biasanya dokter yang menangani peneumonia akan memilihkan obat sesuai pertimbangan masing-masing, setelah suhu pasien kembali normal, dokter akan menginstruksikan pengobatan lanjutan untuk mencegah kekambuhan. Soalnya, seranganberikutnya bisa lebih berat dibanding yang pertama. Selain antibiotika, pasien juga akan mendapat pengobatan tambahan berupa pengaturan pola makan dan oksigen untuk meningkatkan jumlah oksigen dalam darah.
6.  Trakeotomi
Pembuatan lubang pada trakea untuk membantu memberikan pernapasan bantuan. Trakeotomi biasanya dilakukan pada penderita dipteri akut yang dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran pernapasannya.
7.  Pulmotor  
Alat untuk melakan pernapasan buatan. Pernapasan buatan biasanya dilakukan pada orang-orang yang mengalami gangguan pernapasan karena tenggelam dan shock karena sengatan listrik.
8.  Spirometer  
Alat untuk mengukur secara langsung dan cepat kemampuan paru-paru seseorang serta untuk keperluan diagnosa paru-paru yang abnormal.
9.  Oxygen catherer atau Oxygen cannula  
Alat yang digunakan untuk mengalirkan oksigen ke dalam lubang hidung.



C.      GAYA HIDUP SEHAT UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT PADA SISTEM KOORDINASI
1.  Olahraga secara teratur
Kita dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja sistem pernafasan dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.
2.  Hindari Rokok, Alkohol, dan Kafein
Dengan menghindarkan diri untuk merokok, mengkonsumsi alkohol dan kafein  kita sudah menjalankan gaya hidup sehat dan terhindar dari bahaya nikotin yang jelas merusak sistem pernafasan dan jantung manusia.
3.  Konsumsi antioksidan
Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat mengganggu sistem pernafasan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya. Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran.
4.  Hindari Debu dan Polusi
Bagi anda yang sering beraktivitas di jalan raya seperti tukang ojek, polisi, supir angkot, kurir, dan lain sebagainya sebaiknya menggunakan pelindung masker. Hindari debu yang masuk ke hidung karena dapat mengganggu sistem pernafasan.
5.  Makan Secukupnya
Hindari makan terlalu banyak, jika kita terlalu kenyang, ruang untuk udara dalam lambung makin sempit. Lambung berisi tiga hal yaitu makanan, minuman dan udara. Jika makanan atau minuman terlalu banyak, udara akan terdesak. Pernafasan kita akan terganggu meski kita tidak menyadarinya. Udara yang terdesak tidak mampu mengalir dengan baik ke setiap sel atau darah.
6.  Biasakan menghirup udara melalui hidung.
Hidung telah dilengkapi dengan filter atau penyaring berupa bulu-bulu halus yang sangat berguna untuk menyaring udara yang masuk ke dalam tubuh. Jika terdapat kotoran seperti partikel debu dalam udara yang terhirup, maka akan tertahan pada bulu-bulu tersebut dan diendapkan dengan sedikit cairan di bagian hidung yang tidak masuk ke dalam saluran pernapasan. Kotoran yang menjadi endapan ini biasa kita sebut dengan upil.
7.  Merangkakkan badan di lantai pada saat beraktifitas
Merangkakkan badan di lantai pada saat beraktifitas seperti membaca buku, menulis, atau menggunakan laptop merupakan kebiasaan yang tidak baik untuk paru-paru. Posisi yang dimaksud adalah merentangkan badan dengan dada berada di bawah. Apabila sering dilakukan dapat mengakibatkan gangguan pada organ pernapasan termasuk paru-paru. Pada posisi tersebut keadaan paru-paru terhimpit atau terjepit beban tubuh, sehingga saluran paru-paru tidak dapat secara maksimal dalam menerima udara. Bahkan 25 % saluran tidak dapat teraliri oksigen, sehingga 75 % saluran lainnya menjadi berat. Hal ini dapat menyebabkan penyakit bronkitis dan paru-paru basah.
8.  Hindari asap yang berbau menyengat.
Asap merupakan bentuk udara yang dengan partikel udara yang mengikat zat lain seperti debu halus, karbon, nitrogen, bakteri, virus, dll. Misalnya asap kendaraan merupakan udara berkarbon sisa pembakaran kendaraan bermotor, apabila terhirup dan masuk ke dalam paru-paru dapat berakibat pada berkurangnya fungsi organ paru-paru.
9.  Perbanyaklah menghirup udara segar dan udara bersih
Perbanyaklah menghirup udara segar dan udara bersih yang bisa kita jumpai di pagi hari. Atau juga bisa didapat di daerah yang bebas polusi, misalnya di daerah pegunungan atau tempat yang rimbun dengan pepohonan yang banyak mengandung oksigen dan udara bersih. Buatlah jadwal rutin tiap sebulan sekali atau dua kali untuk menyempatkan pergi ke daerah yang memiliki udara segar dan bersih.
10.  Faktor emosi pun harus dijaga.
Situasi yang pelik dan sikap yang emosional dapat berpengaruh pada pernafasan kita. Biasanya nafas menjadi mudah tersengal-sengal, tidak teratur, bahkan sesak nafas. Seseorang yang memiliki sikap sabar biasanya memiliki paru-paru yang lebih baik.






REFRENSI
·           Priadi, Arief.2006.BIOLOGY 2. Jakarta:Yudhistira







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

About

Blogroll